Selasa, 31 Juli 2012

Strategi RI Kalahkan Pariwisata Malaysia

Strategi RI Kalahkan Pariwisata Malaysia
Strategi RI Kalahkan Pariwisata Malaysia, Lintas Jagat - Jakarta, Indonesia dinilai memiliki potensi pariwisata yang sebetulnya jauh lebih unggul dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Kini, tinggal bagaimana Indonesia bisa memanfaatkan potensi kekayaan tersebut. 

"Potensi kita jauh lebih besar. Saya rasa kita tidak punya kelemahan ya. Kita itu kaya," kata Chief Executive Officer(CEO) Panorama Group, Budi Tirtawisata, di Jakarta, Kamis, 21 Juni 2012.

Budi menilai, kekayaan industri pariwisata Indonesia itu terlihat dari budaya, alam, dan sumber daya manusianya. "Tinggal bagaimana kita memanfaatkan apa yang dimiliki," katanya.

Tak hanya di tingkat Asia Tenggara, Indonesia juga dinilai masih memiliki keunggulan budaya dibandingkan India dan China.

Keunggulan sektor pariwisata Tanah Air juga terbukti dari penerimaan yang diperoleh negara. Saat ini, sektor wisata merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar keempat bagi ekonomi Indonesia. Pariwisata hanya berada di bawah penerimaan minyak, gas bumi, dan karet.

Menurut Budi, salah satu strategi yang harus ditempuh pemerintah untuk merebut porsi wisatawan besar dari asing adalah dengan memberikan nilai yang lebih menarik dari sektor wisata Indonesia.

Strategi lain adalah pemerintah sudah tak bisa lagi berkompromi untuk segera membenahi konektivitas antar daerah.

"Banyak orang Singapura yang datang ke Bandung untuk berbelanja pakaian di Factory Outlet, karena di negaranya mahal. Jadi, kita harus punya sesuatu yang unik untuk menarik mereka," kata Budi.

Terkait ancaman krisis global terhadap bisnis pariwisata nasional, Budi optimistis, sektor ini bisa menjadi tulang pungung yang andal bagi Indonesia. Syaratnya, Indonesia harus bisa belajar dari pengalaman Singapura.

Negara tetangga ini dianggap mampu menjadikan sektor wisata sebagai tulang punggung ekonomi di tengah krisis keuangan pada 2008 dan merebaknya isu flu burung.

"Waktu Singapura krisis, terlihat pariwisata bisa jadi tulang pungung. Adanya krisis keuangan dan flu burung di Singapura membuat semuanya jatuh. Jadi dampaknya memang besar dan mereka melihat pariwisata punya dampak (positif) yang luar biasa," kata Budi.

Seperti diketahui, Malaysia mencatat jumlah wisatawan asal Indonesia yang berkunjung ke negara mencapai lebih dari 2 juta orang. Jumlah ini merupakan yang terbanyak kedua bagi Malaysia.

Namun, data Malaysia tersebut disangsikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Negeri Jiran itu dianggap menggunakan sistem perhitungan yang berbeda, sehingga membuat jumlah pelancong Indonesia terlihat lebih banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar